Cerita Sex Olahraga Ngentot Nikmat Memperawani Ririn

cersex istriku cersex 2024 cersex sd cersex akhwat cersex hamil cersex xyz

Foto Bokep HotBacaan Seks Olahraga Nikmat Memperawani Ririn – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. Ririn anaknya termasuk imut dan manis untuk gadis seumuranya. Entahlah kenapa, saya ingin sekali ngentot denganya, saya ingin nikmati sela meqi Ririn, yang kubayangkan tentulah masih tetap benar-benar sempit. Ooohhh… nafsuku semakin berkobar-kobar karena pikirkan faktor itu,

Saya coba mencari langkah, bagaimana triknya keperawanan Ririn dapat saya bisakan dan kurasakan. Kutunggu saja waktu cocoknya dengan sabar. Tidak berasa, usailah film xxx yang sedang kita saksikan. Suara Ririn pada akhirnya pecahkan kesunyian

Kelompok Bacaan Seks Olahraga Nikmat Memperawani Ririn
narasi seks perawan

 

“Oom, tuch Burungnya berdiri kembali.” kata Ririn sekalian menunjuk ke tangkai penisku yang bisa dibuktikan sedang tegang.

“Iya nih Ririn, tp biarin saja dech, bagaimana dengan filmnya?” jawabku rileks.

“Kece kok Oom, sama persis seperti apakah yang papah dan mami lakukan, dan Ririn ada beragam pertanyaan buat Oom nih.” Ririn kelihatannya ingin bertanya suatu hal.sebuah hal.

“Pertanyaannya apa?” tanyaku.

“Mengapa sich, kalau olahraga gituan wajib masukkan Burung ke… apa tuch, Ririn tidak tahu?” bertanya Ririn.

“Oh tersebut.., itu namanya Burung dimasukkan pada sela kencing alias disebutkan sela meqi, pasti papah Ririn meperbuat faktor itu ke mami kan?” jawabku menjelaskan.

“Iya betul Oom, papah pasti masukkan Burungnya ke sela yang ada di meqi mama.” Ririn benarkan jawabanku.

“Tersebut seninya olahraga beginian Ririn, dapat dibuat sendiri, juga bisa dibuat berdua, olahraga ini khusus untuk dewasa.” kataku memberikan keterangan ke Ririn.

“Ririn sudah bisa tidak Oom.. meperbuat olahraga semacam itu?” bertanya Ririn kembali.

Ouw.. berikut yang saya nantikan.. dasar rezeki.. teratur saja tiba sendiri.

“Bisa sich, dengan 1 persyaratan jangan katakan sama mami dan papah.” jelasku.

Jelas saja saya memperkenankan, karena tersebut yang kuharapkan.

“Ririn wajib tahu, jika Ririn meperbuat olahraga beginian akan merasa capek sekali tetapi pasti akan rasakan nikmat.” tambahku.

“Masa sich Oom? Tp sepertinya ada betulnya sich, Ririn saksikan sendiri mami kelihatannya merasa capek tp merasa kepuasan, sampai menjerit-jerit lho Oom, malah terkadang seperti akan nangis.” Ririn yang polos ternyata sudah mulai tertarik dan kelihatannya ingin ketahui bagaimana rasanya.

“Memang begitu kok. Ee…, mumpung masih tetap siang nich, mami Ririn masih tetap lama pulangnya, kalau Ririn bisa dibuktikan ingin olahraga beginian, sekarang saja bagaimana?” saya sudah tidak sabar ingin melihat daya tarik kemaluannya Ririn, tentulah menarik.

“Ayolah!” Ririn menyetujui.

Bisa dibuktikan rasa ingin ketahui anak gadis seusia Ririn betul-betul besar. Ini ialah faktor baru untuk Ririn. Selekasnya saja kusiapkan semua sesuatunya di otakku. Saya ingin Ririn rasakan apa yang belum dirasa sebelumnya. Kaos singgelt yang melekat di badanku sudah kulepas. Saya sudah telanjang bundar dengan tangkai kejantananku mengacung-ngacung keras dan tegang. Baru sebelumnya sempat seumur nasibku, saya telanjang di depan seorang gadis beRirin berumur 12 tahun. Ririn cuma tersenyum-senyum melihati tangkai penisku yang berdiri dengan megahnya. Mungkin karena rutinitas melihat papah dan mamanya telanjang bundar, menjadi melihatku telanjang bundar ialah faktor yang tidak aneh untuk Ririn.

Kusuruh Ririn untuk buka semua bajunya. Awalannya Ririn protes, tetapi sehabis kukabarhu dan kucontohkan mengapa mami Ririn telanjang bundar, dan mengapa ceweknya Tarzan telanjang bundar, karena bisa dibuktikan sudah demikian seharusnya. Pada akhirnya Ririn ingin melepaskan bajunya satu-satu. Saya melihat Ririn melepas bajunya dengan mata tidak berkedip-kedip. Pertama sekali, lepaslah baju sekolah yang dikenainya, lantas rok biru dilepaskan . Sekarang Ririn tinggal kenakan kaos dalam dan celana dalam saja.

Dibalik kaos dalamnya yang cukup tebal itu, saya sudah melihat dua tonjolan kecil yang muncul, tentulah puting susunya Ririn yang baru tumbuh. Barusan saya berpikir semacam itu, Ririn sudah buka kaos dalamnya itu dan seperti apakah yang kubayangkan, puting susu Ririn yang masih tetap kuncup, membenjol berkesan secara jelas di ke-2 mataku. Puting susu itu demikian cantiknya. Lain dengan yang biasa kusaksikan dan kurasakan dari wanita malam langgananku, rerata puting susu mereka sudah mengembang dan masak, dan ini, saya cuma dapat menelan ludah.

Toket Ririn bisa dibuktikan belum terlihat, penyebab faktor umur. Akan tetapi puting susunya sudah mulai memperlihatkan hasilnya. Membenjol cukup besar dan muncul melawan untuk dicicipi. Warna puting susu Ririn coklat kemerahan, saya melihat puting susu itu menegang tanpa Ririn mengetahuinya. Lantas Ririn melepas celana dalamnya. Kembali saya dibikinnya benar-benar bergairah, meqi Ririn masih tetap berbentuk garis lempeng, seperti cukup banyak punya beberapa anak gadis yang seringkali kusaksikan mandi di sungai. Vagina yang belum sempat banyak bulu rambut satu juga, masih tetap gundul. Saya benar-benar melihat panorama yang mengagumkan ini.
Terbengong-bengong saya dibikinnya.

Cerita Lainnya:   Cerita Sex KESEMPATAN NGENTOT DENGAN PENGANTIN BARU

“Oom, sudah semua nih, sudah siap nih Oom.”

Saya tersentak dari lamunan demikian dengar Ririn bicara.

“Oke, sekarang diawali yaaa…?”

Kuberi pertanda ke Ririn supaya berbaring di atas sofa. Pertama sekali saya minta izin ke Ririn untuk menciuminya, Ririn mengizinkan, ternyata karena benar-benar ingin alias karena Ririn bisa dibuktikan sudah mulai mengikuti gairahnya sendiri, saya tidak kurang tahu. Yang penting buatku, saya rasakan Ririnng perawannya dan menidurinya siang hari ini.

Itil V3
Saya ciumi kening, pipi, hidung, bibir dan lehernya. Kupagut dengan mesra sekali. Kubuat seromantis mungkin. Ririn cuma diam seribu bahasa, nikmati sekali apa yang kuperbuat padanya.

Bacaan Seks Olahraga Nikmat Memperawani Ririn
Sehabis senang saya menciuminya, “Ririn, bisa tidak Oom netek ke Ririn?” tanyaku minta.

“Tp Oom, tetek Ririn kan belon sebesar seperti punyai mama.” kata Ririn sedikit protes.

“Tidak ada apa-apa kok Ririn, tetek begini malah lebih nikmat.” kilahku memberikan keyakinan Ririn.

“Ya dech, terserah Oom saja, asal tidak sakit saja.” jawab Ririn pada akhirnya membolehkan.

“Ditanggung dech tidak sakit, malah Ririn akan rasakan sedap dan nikmat yang tidak ada tara.” jawabku kembali.

Selekasnya saja kuciumi puting susu Ririn yang kiri, Ririn merasa geli dan menggeliat-gelinjang kenikmatan, saya rasakan puting susu Ririn mulai alami penegangan keseluruhan. Seterusnya, saya hirup ke-2 puting susu itu berganti-gantian. Ririn melenguh meredam geli dan nikmat, saya terus menyusu dengan rakusnya, kusedot sekeras-kerasnya, kutarik-tarik, dan puting susu yang satunya kembali kupelintir-pelintir.

“Oom, kok nikmat sekali nihhh… oohhh… nikmaattt…” desah Ririn kepuasan.

Ririn terus merancau kepuasan , saya benar-benar berbahagia sekali. Sehabis demikian lama saya menyusu, saya bebaskan puting susu itu. Puting susu itu sudah memeras dan benar-benar tegangnya. Ririn sudah merasa mabok oleh kepuasan. Saya tuntun tangannya ke tangkai penisku.

“Ririn, kocok donk Burungnya Oom Agus.” saya minta Ririn untuk mengocak tangkai penisku.

Ririn menaati apa yang kuminta, mengocak-ngocok dengan tidak teratur. Saya mengertinya, karena Ririn masih tetap pemula, sampai pada akhirnya saya malah merasa sakit sendiri dengan kocokan Ririn itu, karena itu kuminta Ririn untuk menghentikannya. Seterusnya, kuminta Ririn untuk mengangkangkan ke-2 kakinya lebar-lebar, tanpa menanyakan Ririn langsung mengangkangkan ke-2 kakinya lebar-lebar, saya terkesima sebentar melihat vagina Ririn yang mengembang.
Semula kemaluan itu cuma seperti garis lempeng, sekarang di hadapanku berkesan secara jelas, buah klitoris kecil Ririn yang sebesar kacang kedelai, vaginanya merah tanpa banyak rambut sedikit juga, dan yang terutama, sela meqi Ririn yang masih tetap benar-benar sempitnya. Jika kuukur, cuma seukur jemari kelingking sela meqi nya.

Saya lakukan seks dengan mulut, kuciumi dan hirup meqi Ririn secara halus, Ririn melenguh lagi. Lenguhan yang benar-benar erotis. Meram terbuka kusaksikan mata Ririn meredam enaknya hisapanku di meqinya. Kusedot klitorisnya. Ririn menjerit kecil kepuasan, sampai tidak berapakah lama.

“Oom, nikmat sekali sich, Ririn berbahagia sekali, terussinnn…” pinta Ririn.

Saya melanjutkan mengisap-hisap vagina Ririn, dan Ririn terus mendesah tidak karuan. Saya percaya Ririn nyaris capai pucuk orgasme pertama kalinya saat lagi nasib.

“Oommm… ssshhh… Ririn ingin pipis nich..”

Ririn rasakan ada suatu hal yang mendesak ingin keluar, seperti ingin kencing.

“Tahan sedikit Ririn… tahan yaaa…” sekalian saya terus menjilat-jilati, dan mengisap-hisap meqi nya.

“Sudah tidak tahan nich Oommm… aahhh…”

Badan Ririn melafalkanng, tangan Ririn berpegangan ke sofa dengan kuat sekali, kakinya menjepit kepalaku yang masih tetap ada di selangkangannya.

Ririn kenyataannya sudah sampai pada klimaks orgasme pertama kalinya. Saya berbahagia sekali, kusaksikan dari bibir sela perawannya merembes keluar cairan cukup cukup banyak. Tersebut cairan mani enaknya Ririn.

“Oohhh… Oom Agus… Ririn merasa lemas dan nikmat sekali… apa sich yang baru saja Ririn alami, Oom…?” bertanya Ririn di antara sadar dan tidak.

Cerita Lainnya:   Cerita Sex Lepas Jilbab Gara-Gara Sange Ketagihan ML

“Tersebut pucuknya Ririn.., Ririn sudah meraihnya, ingin kembali tidak?” tanyaku.

“Iya.. iya.. ingin Oom…” jawabannya langsung.

Saya rasakan jika Ririn ingin merasainya kembali. Saya tidak langsung menyetujui, kusuruh Ririn istirahat sesaat, kuambilkan seperti obat dari dompetku, obat dopping dan kusuruh Ririn untuk meminum. Karena sesaat lagi, saya akan tembus sela perwannya yang sempit itu, menjadi saya ingin Ririn pada kondisi fresh fit.

Tidak berapakah lama, Ririn kusaksikan sudah kembali bugar.

“Ririn… barusan Ririn sudah capai pucuk pertama, dan masih tetap ada satu pucuk kembali, Ririn ingin meraihnya kembali kan..?” bujukku.

“Iya Oom, ingin dong…” Ririn menyetujui sekalian manggut-manggut.

“Ini nantinya bukan pucuk Ririn saja, tetapi pucuk Oom Agus, ini finalnya Ririn” kataku kembali mengulas.

“Final?” Ririn mengerutkan dahinya karena tidak memahami tujuanku.

“Iya, final.., Oom ingin memasukkan Burung Oom ke sela meqi Ririn, Oom jamin Ririn akan rasakan suatu hal yang lebih nikmat dibanding yang barusan.” pada akhirnya saya ucapkan final yang saya tujuankan.

“Ooh ya, tp.. Oom.. apa Burung Oom dapat masuk tuch? Sela meqi Ririn kan sempit ini dan Burungnya Oom.. besar sekali gitu…” Ririn sekalian menunjuk sela enaknya.

“Perlahan-lahan donk, nanti pasti dapat masuk kok.. coba ya..?” pintaku kembali.

“Iya dech Oom…” Ririn dengan automatis sudah mengangkangkan kakinya dengan lebar-lebarnya.

Kuarahkan kepala penisku ke sela meqi Ririn yang masih tetap super sempit itu. Demikian sentuh sela enaknya, saya merasa seakan ada yang menggigit dan mengisap kepala penisku, bisa dibuktikan benar-benar sulit untuk memasukkan. Sebenarnya bisa jadi kupaksakan, tetapi saya tidak ingin Ririn rasakan kesakitan. Kutekan dikit demi sedikit, kepala penisku dapat masuk, Ririn mengerang dan menjerit karena menganggap perih. Saya memerintahnya meredam. Dampak dari obat dopping itu lah untuk sedikit menahan rasa perih, seterusnya kutekan kuat-kuat.

“Blusss…”

Ririn menjerit cukup keras, “Ooommm… Burungnya sudaaahhh masuk… kkaahhh?”

“Sudah sayang… tahan ya…” kataku sekalian mengelus-ngelus rambut Ririn.

Saya undurkan tangkai penisku. Karena benar-benar sempitnya, kenyataannya bibir meqi Ririn turut menggembung karena tertarik.
Kumajukan kembali, selanjutnya undur kembali perlahan-lahan tetapi tentu. Beragam waktu, Ririn juga kelihatannya sudah rasakan nikmat. Sehabis cairan mani Ririn yang berada di sela perawannya terus membanjir, karena itu sela kepuasan itu sudah sedikit mengembang. Saya memacu mundur-maju secara cepat. Ahhh.. inikah kemaluan perawan gadis imut. Sangat nikmat kenyataannya. Hisapannya bisa dibuktikan tidak ada duanya. Saya merasa keringat sudah membasahi badanku, kusaksikan keringat Ririn juga sudah sebegitu tidak minimal.

Sekalian kuterus berlomba, puting susu Ririn kumainkan, kupelintir-pelintir dengan gaungs, bibir Ririn saya pagut, kumainkan lidahku dengan lidahnya. Saya rasakan Ririn sudah keluar beragam kali, karena saya merasa kepala tangkai penisku seperti kesiram oleh cairan hangat beragam kali dari dalam sela surga Ririn. Saya mengganti posisi. Jika barusan saya yang di atas dan Ririn yang di bawah, sekarang kembali, saya yang di bawah dan Ririn yang di atas. Ririn seperti kesetanan, seperti cowboy menunggang kuda, oh sangat nikmat rasanya di tangkai penisku. Turun naik dalam sela surga Ririn. Simak juga: Bacaan Seks 2023 Acara pesta Ngeseks Bersama Dosenku

Demikian lamanya waktu berakhir, saya merasa pucuk orgasmeku sudah dekat. Kubalik kembali tempatnya, saya di atas dan Ririn di bawah, kupercepat pergerakan maju undurku. Lantas saya dekap kuat sekali badan kecil dalam pelukanku, kubenamkan semua tangkai penisku. Saya menegang luar biasa.

“Crroottt… crrooottt…”

Cairan maniku keluar cukup banyak sekali dalam sela meqi Ririn, dan Ririn sudah rasakan kecapekan yang sangat benar-benar. Saya cabut tangkai penisku yang masih tetap tegang dari sela meqi Ririn. Ririn kubiarkan terbujur di atas sofa. Tanpa berasa, Ririn langsung tertidur, saya membersihkan sela kelaminnya dari cairan mani yang perlahan-lahan merembes keluar, kukenakan kembali semua bajunya, lantas kubopong gadis kecilku itu ke kamarnya. Saya rebahkan badan imut yang terkulai capek dan sedang tertidur pada tempat tidurnya sendiri, selanjutnya kucium keningnya. Terima kasih Ririn atas kepuasannya barusan. Malam juga datang.

Esok harinya, Ririn mengeluhkan karena masih tetap merasa perih di vaginanya, untungnya Tante Linda tidak tahu. Hari berakhir terus. Seringkali kali saya meperbuat olahraga

cersex ustazah cersex istri binal cersex cerbung cersex gangbang cersex cuckold cersex putri77
You might also like