Cerita Sex Jablay Ngentot Dengan Pegawai Showroom

cersex istriku cersex 2024 cersex sd cersex akhwat cersex hamil cersex xyz

Cersex TanteBacaan Seks Ngentot Jablay Pegawai Showroom – Bacaan seks, bacaan dewasa, bacaan ngentot, bacaan panas, narasi sex terkini 2023. “Da, Ida!” Dianya melihat ke belakang tersenyum dan memerhatikanku.

“Siapa ya?” tanyanya.
“Maaf, maaf kupikir temanku,” sahutku,
“Kebenaran dianya namanya Ida”. “Ingin ke mana sich?” tanyaku sekalian kuulurkan tangan mengundang kenalan.
“Saya Anto”. “Ida, Farida” jawabannya sekalian menyongsong tanganku.
“Sebenarnya saya ingin menonton di Ramayana Theatre, tetapi sudah terlambat apalagi filmya tidak kece”, lanjutnya kembali.
“Saat ini ingin ke mana kembali” pancingku. “Tidak ada, ingin pulang saja” jawabannya. “Jalan yok ke Sukasari”. “Ingin ngapain?” “Jalan saja, jika ada film kece kami menonton di situ saja”. “Ayolah, kebenaran saya tidak ada acara, dibanding bengong di dalam rumah”.

Kelompok Bacaan Seks Ngentot Terkini 2023 Jablay Pegawai Showroom

narasi seks, narasi seks 2023, narasi seks terkini 2023

Narasi Seks 2023 Sekalian bercakap pada akhirnya kuketahui jika Ida bekerja pada sebuah showroom mobil di Jakarta. Dia janda pisah beranak satu. Sudah 2 tahun dia menjanda. Umurnya 5 tahun di atasku. Ada di wilayah Warung Jambu, kos secara beragam temannya. Perawakannya sedang, tinggi 160 cm dengan tubuh yang cukup kurus dan dada kecil. Mukanya cukup, jika dikualitas dapat angka tujuh. Kacamata minus satu kongkow di hidungnya.
Sampai di Sukasari Theatre kenyataannya film sudah diputar 1/2 jam.

“Saat ini bagaimana?” tanyaku.

“Terserah kalian saja”. Kuajak dianya jalan mutar-mutar di Matahari lihat-lihat pakaian dan kosmetik.

Pada akhirnya dianya ngajak minum jamu di warung dekat jalan. Mendadak saja dianya menggamit lenganku berjalan ke warung jamu itu.

“Ingin minum sari rapet” godaku.

“Tidak ah, saya umumnya minum sehat wanita saja”. Pada akhirnya dianya pesan jamu sehat wanita dan saya minum sehat lelaki.

Sehabis minum jamu sekedar duduk sesaat di situ dan kami kembali lagi ke Sukasari Theatre. Tidak berapakah lama loket membuka.

“Jadi menonton?” tanyaku, “Sudah pasti maka untuk apa tunggu semakin lama di sini?”. Saya ke loket membeli ticket.
Dan kembali duduk di sebelahnya di lobby. Situasi terlihat sepi, cuma ada beragam orang yang sekedar duduk di lobby. Sukasari Theatre bisa dibuktikan bukan bioskop favorite di Bogor. Kalah sama Sartika 21 yang baru dibuka.
Pada akhirnya kami masuk ke bioskop, selanjutnya film mulai diputar. Beragam lama selanjutnya tangannya menyelusup ke lenganku. Saya diam saja. Ida terus mendekat. Saya beralih dan melihat mukanya. Dia tersenyum dan buka mulutnya sedikit. Terlihat giginya yang berderet rapi. Dia menyorongkan wajahnya ke arahku dan mencium pipiku. Saya sedikit terkejut atas perbuatannya. Saya melepas tangannya dari lengan kiriku, lantas kulingkarkan ke pundak kirinya.
Muka kami bersisihan. Kutatap kembali mukanya dan pelan-pelan muka kami sama-sama merapat. Matanya cukup terpejam dan mulutnya terbuka. Kukecup bibirnya perlahan dan semakin lama jadi kecupan yang dalam. Kacamatanya merintangi aksiku, kuminta dianya melepaskan kacamatanya. Kuremas dada samping kirinya di luar pakaian dengan tangan kiriku. Dia menampik dan menepis tanganku, tapi didiamkan tanganku merengkuh pundaknya.

Ringkas kami tidak fokus kembali ke narasi film yang diputar. Sepanjang pemutaran film itu kami sama-sama mendekat dan berciuman. Terkadang lidah kami sama-sama mendesak ke rongga mulut, berganti-gantian terkadang lidahnya mengelitik rongga mulutku, terkadang lidahku yang masuk ke mulutnya. Dia mendesah meredam dorongan gairahnya yang ketahan demikian lama. Film habis, kami keluar dan berjalan cari angkutan.

“Jika sudah malam ini disini sulit mencari angkutan ke rumahku ” ucapnya.

“Jadi bagaimana?”

“Kita coba ke Ramayana, nantinya dihubung kembali”. Pada akhirnya kami dapat angkutan, tapi cuma sampai Pajajaran saja.
Kami turun di muka pintu Kebun Raya yang di Pajajaran. Kami menungu kembali di sana.

“Jam begini tidak ada angkutan ke Warung Jambu kali ya?” tanyaku.

“Keliatannya sich tidak ada. Kami mencari pemondokan saja yok, saya sebelumnya sempat nginap ramai-rame dengan teman-teman di satu pemondokan. Cukup dapat dijangkau, tetapi saya lupa tempatnya”. Sepintas terpikirkan olehku Wisma T dekat Pasar Kebon Kembang. “Betul nih ingin nginap? saya mengetahui ada pemondokan yang bersih dan dapat dijangkau”. Sehabis lima belas menit menunggu ada mobil omprengan pelat hitam stop di depan kami.

“Ke mana Pak? Silahkan saya antara” bertanya pengemudi sekalian buka kaca jendelanya. Kami naik dan meminta diantarkan ke Wisma T.

Sampai di situ kenyataannya cuma ada kamar standard ganda bed. Sehabis menuntaskan bill, kami berdua masuk ke dalam kamar. Dalam kamar kami merapatkan dua bed yang terdapat. Karena cukup panas kubuka kausku. Ida cuma melihat dan tersenyum saja. Kami tiduran bersebelahan di bed masing-masing.

Cerita Lainnya:   Cerita Dewasa Transaksi Teman Membawa Berkah

“Boss-nya yang punyai showroom orang mana sich?”

“Turunan Arab” Jawabannya.

“Asyik donk pasti besar punyai barangnya. Kalian seringkali dibawa sama boss donk “.

“Tidak sebelumnya sempat kok”. Entahlah dianya bohong alias betul.

“Terus jika mendadak ingin bagaimana?” Ida cuma diam saja. Ida bangun dan kusaksikan dianya buka celana panjangnya. “Eh ngapain dibuka?” kataku kaget.

Ida cuma tersenyum saja. Kenyataannya dianya kenakan celana singkat rileks hanya lutut didalamnya. Kembali Ida tiduran di bednya. Karena ke-2 bed menyengaja kami atur berdempetan, tanganku dapat mencapai badannya dan kurengkuh merapat badanku. Kembali kami berciuman. Sebelumnya cuma kukecup bibirnya saja secara halus. Ida membalasnya halus dan lama-lama mulai jadi liar. Tangannya mainkan bulu dadaku. Beragam menit kami sama-sama berciuman dengan dengus napas yang berat. Kutindih dianya sekalian berciuman. Meriamku di bawah mulai bangun. Ida rapatkan selangkangannya pada selangkanganku. Mulutku turun ke atas dadanya dan kucoba buka kancing blouse nya dengan bibirku dan gigiku.
“Sesaat, saya membuka dahulu bajuku ya,” Ucapnya sekalian buka kancing pakaiannya satu-satu.

“Jangan, tidak perlu dibuka” kataku sekalian meredam tangannya.

“Tidak apapun kok. Kalian ingin kan”. Ucapnya mendesah.

Dia terus buka pakaian dan celana pendeknya. Selanjutnya tangannya buka ikat pinggangku dan pada akhirnya hebat ritsluiting dan dengan perlahan-lahan dia hebat celanaku ke bawah. Sekarang ini kami cuma kenakan pakaian dalam saja.
Bacaan Seks Ngentot Jablay Pegawai Showroom
“Kamu seringkali mengundang wanita untuk ini ya?” tanyanya.

“Ah tidak, saya belum kok terkait sama wanita” kataku bohong. Saya bisa dibuktikan sudah beragam kali terkait sama wanita.

“Tidak yakin, keliatannya kalian mahir sekali dalam bercumbu barusan”.
“Jika hanya kecupan memang sich, tetapi agar semakin jauh tidak pernah. Paling cuma menonton film dan baca narasi saja”
“Sehingga kalian masih tetap perjaka?” dia memberikan keyakinan kembali.
“Emangnya mengapa?”
“Eehhngng..” Dia mendesah saat lehernya kujilati.

Ida menindihku dan tangannya kebelakang punggungnya buka pengait bra-nya. Sekarang ini terbukalah dadanya di hadapanku. Buah dadanya tidak terlalu besar, cuma cocok setangkupan jariku. Berasa sudah cukup kendor. Ida menggerakkan lidahnya masuk jauh ke rongga mulutku. Lidahnya liar mainkan lidahku. Saya cuma pasif saja, kadang-kadang membalasnya menggerakkan lidahnya. Tanganku memilin puting dan meremas payudaranya. Ida menggeserkan badannya ke tahapan atas badanku menjadi payudaranya cocok di muka mulutku. Selekasnya kuterkam payudaranya dengan mulutku. Putingnya kuisap perlahan dan kugigit kecil.

“Aaacchh, lanjutkan Anto.. Lanjutkan”. Dia mulai mengeluh dan meracau, punggungnya meliuk ke belakang.
Meriamku terus keras. Ida terus rapatkan selangkangannya pada selangkanganku, menjadi terkadang berasa cukup sakit jika dianya terlampau keras menindihku. Puting dan payudaranya terus kuat dan keras. Kukulum payudaranya menjadi semua masuk ke mulutku, sekalian putingnya terus kumainkan dengan lidahku. Dadanya berkesan memeras dan jadi lebih gelap dibandingkan tahapan badan yang lain tanda gairahnya mulai kebakar. Napasnya terengah-engah. Tangan Ida mengarah ke bawah menyelinap dibalik celana dalamku, meremas, mengocak dan menggoyang-goyangkan senjataku. Pada akhirnya dianya hebat celana dalamku sampai ke lutut dan dengan kontribusi jemari kakinya dia melepasnya ke bawah. Sekarang ini saya pada kondisi telanjang bundar.

Ida menggeserkan mulutnya ke bawah, menjilat-jilati leher dan menggigit kecil daun telingaku. Embusan napasnya berasa kuat menimpa badanku. Dianya mulai menjilat-jilati putingku. Saya terangsang hebat sekali menjadi wajib menggeleng-gelengkan kepalaku untuk meredam rangsangan ini. Kupeluk pinggangnya erat-erat. Tangannya selanjutnya buka celana dalamnya sendiri. Sekarang ini tangan kiriku bebas bermain antara selangkangannya. Rambut kemaluannya tidak demikian lebat dan pendek-pendek. Dengan jemari telunjuk dan jemari manis kubuka labia mayora dan labia minoranya. Jemari tengahku menekan tahapan atas organ kewanitaannya dan menyeka tahapan yang mencolok seperti kacang tanah. Tiap saya menyeka kelentitnya Ida menggigit kuat dadaku dan mengeluh ketahan.

“Aaauhh.. Ngngnggnghhk”

Mulutnya bergerak langsung ke bawah, bermain dengan bulu dada dan perutku, terus langsung ke bawah, menjilat-jilati tahapan dalam lutut dan pahaku. Beberapa sendi kakiku berasa ingin lepas. Tangannya masih tetap bermain di kejantananku. Sekarang ini mulutnya mulai menjilat-jilati kantung penisku. Tanganku meremas-remas rambutnya untuk menyeimbanginya. Kupikir dianya ingin meng-oral, tapi kenyataannya tidak, dianya cuma sampai pada kantung penis saja. Saya cuma menunggu dan menyeimbangi pergerakannya saja, seolah-olah saya belum meperbuat faktor ini. Kembali Ida mengarah ke atas, tangan kirinya menggenggam dan menyeka kejantananku yang sudah berdiri mengeras.

Cerita Lainnya:   Cerita Sex KISAH CINTAKU DENGANNYA

Dia dalam posisi jongkok di atas selangkanganku. Perlahan-lahan tempat dia turunkan bokongnya sekalian memutar-mutarkannya. Cukup sulit dianya keliatannya berusaha masukkan kejantananku ke lubang vaginanya. Mungkin betul sehabis menjanda dianya tidak sebelumnya sempat rasakan kembali enaknya terkait tubuh. Penisku bisa dibuktikan semakin lebih besar di tahapan ujung dibanding pangkalnya. Kepala kejantananku diapit ke-2 jarinya, digesek-gesekkan di mulut vaginanya. Berasa hangat dan lembab, semakin lama seperti berair. Dianya coba untuk masukkan kejantananku. Ini hari.. Blleessh.. Upayanya sukses. “Ouhh.. Ida ouhh” sekarang ini saya yang 1/2 berteriak.

Ida bergerak turun naik dalam posisi 1/2 jongkok. Sebelumnya pelan-pelan dianya menggerakkan, karena bisa dibuktikan berasa masih tetap cukup kesat dan kering. Saya menyeimbanginya dengan putar pinggulku dan meremas payudaranya. Kepalanya mendangak ke atas dan mengarah ke kiri kanan. Ke-2 tangannya bertopang pada pahaku. Saat lendirnya sudah membasahi organnya Ida percepat pergerakannya, terkadang dibikinnya tinggal kepala penisku yang sentuh mulut vaginanya. Ida hentikan pergerakannya, merebahkan badannya di atasku dan sekarang ini berasa otot vaginanya meremas penisku. Berasa sangat nikmat. Saya menyeimbanginya, saat dianya rileksasi saya yang kencangkan otot perutku seolah-olah meredam kencing. Begitu berganti-gantian kami sama-sama meremas dengan otot kemaluan kami. Beragam saat kami dalam posisi itu tanpa gerakkan badan, cuma otot kemaluan yang bekerja sekalian sama-sama berciuman dan memagut badan kami. “Anto,.. Sangat nikmat.. Ooouuhh” desisnya sekalian menciumi leherku.

Ida bergulir ke samping, sekarang ini dalam posisi ke samping saya yang bekerja maju undur menyikatkan kejantananku ke vaginanya. Dalam posisi ini pergerakanku jadi tidak kurang santai dan tidak kurang bebas. Kugulingkan kembali badannya, sekarang ini saya yang ada di atas. Kuatur pergerakanku dengan irama perlahan namun pada sampai kurasakan kepala penisku sentuh mulut rahimnya. Kuangkat penisku sampai keluar vaginanya dan kumasukkan dengan perlahan, begitu berkali-kali. Saat penisku sentuh rahimnya Ida bawa bokongnya menjadi badan kami mendekat.

“Bisa lebih cepat , oohh.. Saya ingin keluar aacchhkk..” Ida merengkuh punggungku lebih kuat. Betisnya membelit pinggangku, matanya 1/2 terpejam, kepalanya terangkut menjadi seolah-olah badannya menggantung di badanku.
Kuubah ritmeku, kugerakkan dengan perlahan tapi cuma ujung penisku yang masuk beragam kali selanjutnya sekali kutusukkan secara cepat sampai semua tangkai tenggelam. Matanya terus sayu dan pergerakannya terus liar. Saya tiba-tiba hentikan pergerakanku. Payudaranya samping kuremas dan samping kembali kukulum dalam-dalam. Badan Ida tergetar seperti menangis.

“Mari jangan stop, lanjutkan.. Lanjutkan kembali” pintanya.
Saya tahu wanita ini nyaris capai pucuknya. Kugerakkan kembali badanku. Ini hari dengan irama yang cepat dan dalam. Terus lama terus cepat. Kedengar bunyi seperti kaki diambil dari dalam lumpur saat penisku kunaikturunkan secara cepat.
“Ayolah Anto, saya ingin sampai “. Pergerakan bokongku terus cepat dan pada akhirnya
“Sekarang ini.. Anto.. Sekarang ini.. Yeeah!!”
Kurasakan badannya menegang, vaginanya berdenyut secara cepat, napasnya tersengal dan tangannya meremas rambutku. Kukencangkan otot perutku dan kutahan, berasa ada tuntunan lahar yang ingin meletus. Saya stop sesaat dalam posisi kepala penis yang masuk ke vaginanya, selanjutnya kuhempaskan dalam-dalam. Serr.. Seerr beragam kali laharku muncrat dalam vaginanya. Ida akan berteriak untuk salurkan rasa kepuasannya, tapi saat sebelum keluar suaranya kusumbat mulutnya dengan bibirku.

“MMmmhh.. Achh” bokongnya diangkat menyongsong hunjamanku dan badannya tergetar, dekapan tangan dan capitan kakinya terus kuat sampai saya merasa kesulitan bernafas, renyutan dalam vaginanya berasa kuat sekali meremas kejantananku.

Sehabis semenit renyutannya masih tetap berasa sampai penisku berasa nyeri. Saat penisku ingin kucabut dianya meredam badanku.
“Jangan ditarik dahulu, diamkan saja di dalamnya. Ouhh kalian hebat sekali Anto. Terima kasih kalian sudah memberikan kepuasanku” Ida mengecup bibirku.
Kubiarkan dianya merengkuhku sampai penisku menjadi kecil dan pada akhirnya keluar sendiri dari vaginanya. Malam itu dalam kurun waktu tidak kurang lebih tujuh jam kami berperang sampai enam ronde. Paginya dianya merengkuhku dan menjelaskan, Simak juga: Bacaan Seks 2023 Layani Seorang Petinggi Tinggi
“Saya ingin kembali di lain hari”.

“Ah kalian nakal, perjakaku kalian mengambil”.
“Kamu yang nakal, kalian yang mulai”. Kupeluk dianya dan kuangkat ke kamar mandi untuk mandi dan bersihkan diri.
Pada akhirnya kuantar dianya pulang dan saya janji untuk tiba kembali ke tempat tinggalnya. Kenyataannya dianya tinggal serumah secara beragam teman-temannya. Semua wanita, beberapa janda dan beberapa kembali masih tetap gadis. Mereka punyai tugas masih tetap. ohh enaknya ngentot janda.

cersex ustazah cersex istri binal cersex cerbung cersex gangbang cersex cuckold cersex putri77
You might also like